Kamis, 09 April 2015

Rahasia Nancie Atwell, Guru Terbaik Dunia 2015

Jakarta - Pada Minggu (15/3/2015) lalu, senyum Nancie Atwell mengembang. Namanya disebutkan menjadi pemenang Global Teacher Prize di Dubai Uni Emirat Arab, yang baru pertama kali diadakan tahun ini. Atwell mengalahkan 9 finalis guru-guru terbaik dari seluruh dunia. Apa rahasia mengajar Atwell? Padahal saat remaja dulu, Atwell (63) sama sekali tak berharap untuk menjadi guru bahkan untuk berkuliah sekalipun. Namun saat pertama kali mengajar, pada tahun 1973, Atwell saat itu merasa seperti di rumah. Dia lantas mendirikan Center for Teaching and Learning (CTL) tahun 1990 yang berbasis di Edgecomb, Maine, Amerika Serikat (AS). Saat kebanyakan sekolah di AS itu mendorong murid-muridnya untuk mendapatkan nilai ujian yang tinggi, Atwell malah berpendapat bahwa penting bagi banyak lembaga pendidikan melihat kualitas pendidikan secara nyata daripada hanya mereduksinya menjadi sekedar angka-angka. "Tolok ukur untuk mengukur prestasi guru, terutama di AS, saya rasa tidak akurat dan manusiawi. Saya ingin menjadi model untuk jenis guru yang otonom, kreatif dan bijaksana," jelas Atwell seperti dikutip dari NPR yang ditulis, Jumat (20/3/2015). Dia melihat penilaian pada siswa mengubah guru menjadi teknisi, yang hanya membaca skrip. Guru yang sebenarnya, harus kreatif untuk membuat kurikulum itu efektif pada setiap individu siswa. Sekolah yang didirikan Atwell kini telah dikenal karena kelas kecil, hanya 16-18 siswa tiap kelas, bahkan TK hanya menerima 8-9 siswa. Kemudian sekolah ini menerapkan kurikulum berbasis riset dan pelatihan program guru yang bagus. Dalam menjalankan sekolah ini, Atwell menyediakan perpustakaan di tiap kelas yang memiliki buku ratusan, bahkan ribuan buku. Dari situs CTL, c-t-l.org, disebutkan, dengan adanya perpustakaan di tiap kelas itu, sekolah mendorong siswanya untuk membaca setiap hari. Siswa dibebaskan memilih buku yang akan dibacanya sesuai minat, yang penting mesti ada buku untuk dibaca. Tak heran, untuk kelas 7 dan 8 di sekolah ini siswa bisa membaca hingga 40 buku per tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar